Thursday, October 27, 2016

Peralatan Survey: Graphometer

 
Gambar Butterfield compass graphometer
Graphometer, setengah lingkaran atau setengah bundaran adalah peralatan pengukuran yang digunakan untuk mengukur sudut. Alat ini berupa busur setengah lingkaran yang dibagi menjadi 180 derajat dan terkadang dibagi lagi dalam satuan menit. Busur tersebut dihubungkan oleh diameter dengan dua pembidik pada kedua ujungnya. Di tengah diameter tersebut dipasang suatu “kotak dan jarum” (kompas). Di bagian tengah yang sama pada alidade tersebut dipasang lagi dua pembidik. Alat ini dipasang di atas suatu rambu melalui sebuah bola dan penghubung soket.

Cara kerja alat ini adalah putaran setengah lingkaran. Untuk kemudahan, kadang-kadang dibuat garis lain pada busur tersebut setengah lingkaran dari 180 sampai 360 derajat.

Gambar Graphometer di Göttingen, Stadtmuseum, Jerman.
Bentuk tersebut dikenalkan oleh Philippe Danfrie dalam Déclaration de l’usage du graphomètre (Paris, 1597), sedangkan istilah "graphometer" telah populer di kalangan geodetis Perancis. Dalam bahasa Inggris alat tersebut lebih dikenal sebagai setengah lingkaran atau setengah bundaran.





Gambar Graphometer dengan teleskop

Beberapa graphometer pada abad ke-19 telah menggunakan teleskop bukan lagi pembidik terbuka.








Gambar Mengukur sudut dengan graphometer
Untuk mengukur sudut, misalnya EKG, letakkan bagian tengah diameter C pada puncak sudut K dengan memakai bandul yang dipasang pada titik C dari alat. Luruskan diameter dengan kaki sudut KE alidade dengan menggunakan pembidik yang ada di ujung-ujung diameter. Luruskan kaki sudut KG menggunakan sepasang pembidik yang lain, lalu baca sudut busurnya seperti yang tertera pada alidade. Kegunaan lebih lanjut dari graphometer adalah sama seperti busur derajat.



Referensi:

  1. Chambers, Ephraim, ed. (1728). "Graphometer".Cyclopedia, or an Universal Dictionary of Arts and Sciences (first ed.). James and John Knapton, et al. Pages: vol. 1 p. 179 for "Graphometer", vol. 2 p. 50 for "Semi-Circle"
  2. J. A. Bennett, "The Divided Circle" (Oxford, 1987), pp. 49-50, as quoted in the “Graphometer” article of the Smithsonian
  3. Ralf Kern: Wissenschaftliche Instrumente in ihrer Zeit. Vom 15. – 19. Jahrhundert. Verlag der Buchhandlung Walther König 2010, ISBN 978-3-86560-772-0

Peralatan Survey: Dioptra


 
Gambar Dioptra
 

Dioptra (kadang juga disebut diopter atau dalam bahasa Yunani: διόπτρα) adalah alat pengukuran atau alat astronomi klasik, yang berasal dari abad ke-3 SM. Dioptra berupa pipa pembidik atau bisa berupa batang dengan sebuah pembidik pada kedua ujungnya dan didirikankan pada suatu penyangga. Jika dilengkapi dengan protractors, dioptra dapat digunakan untuk mengukur sudut.
 
Para ahli astronomi Yunani menggunakan dioptra untuk mengukur letak bintang-bintang; baik Euclid maupun Geminus lebih menyukai dioptra untuk melakukan pekerjaan astronomi mereka. Pada jaman Ptolemy (abad ke-2 masehi), dioptra sudah menjadi alat astronomi yang usang, dan digantikan oleh bola dunia (armillary sphere). Akan tetapi dioptra masih terus digunakan sebagai alat pengukuran yang efektif. Sebagai alat pengukuran, fungsi dioptra menyerupai theodolite, atau surveyor transit, yang ditemukan pada abad ke-16 dan merupakan versi yang lebih akurat dari groma.

Dioptra adalah alat yang sudah cukup canggih, antara lain digunakan sebagai alat ukur pada pembangunan terowongan yang melalui dua titik berseberangan dalam suatu gunung. Ada spekulasi jika dioptra digunakan untuk membangun saluran air Eupalinian. Saluran air Eupalinian yang disebut sebagai salah satu pencapaian rekayasa terbesar pada jaman kuno, adalah terowongan sepanjang 1.036 meter (4,000 ft), yang digali melintasi Gunung Kastro di Pulau Samos, Yunani, pada abad ke-6 SM pada saat pemerintahan Polycrates. Para sarjana tidak setuju kalau dioptra sudah ada seawal itu.

Sebuah buku tentang konstruksi dan pengukuran menggunakan dioptra disusun oleh Hero dari Alexandria (juga dikenal sebagai Heron), yang dalam sejarah adalah seorang insinyur berbakat dan ahli matematika terapan. Dioptra banyak digunakan dalam proyek-proyek pembangunan saluran air. Sekrup memutar di beberapa bagian berbeda pada alat, membuatnya mudah disesuaikan untuk pengukuran yang sangat presisi. Dioptra sebagai alat pengukuran selanjutnya digantikan oleh theodolite.

Referensi:
  1. Apostol, Tom M. “The Tunnel of Samos” (PDF). caltech.edu. Retrieved 19 June 2011.
  2. Isaac Moreno Gallo, (2006), The Dioptra, Tesis and reconstructon of the Dioptra.
  3. Michael Jonathan Taunton Lewis (2001), Surveying Instruments of Greece and Rome, Cambridge University Press, ISBN 0-521-79297-5
  4. Lucio Russo, (2004), The Forgotten Revolution: How Science Was Born in 300 BC and Why It Had To Be Reborn, Berlin: Springer. ISBN 3-540-20396-6
  5. Evans, J., (1998) The History and Practice of Ancient Astronomy, pages 34-35. Oxford University Press.